Hari ini saya menonton sebuah video pembelajaran Bahasa Inggris. Seperti biasa, sambil menonton video saya suka membaca komentar. Salah satu komentar teratas cukup menarik perhatian saya. Secara umum komentarnya berisi harapan agar orang yang membaca komentarnya selalu semangat dan berhasil mencapai tujuan mereka. Komentar seperti ini biasanya mendapat respon positif dari penonton lain dan memperoleh banyak like sehingga bisa muncul di posisi komentar teratas.
Yang menarik perhatian saya bukanlah isi komentarnya, tapi nama akunnya. Akun Channel tersebut bernama "Help me reach 40K Subs before Oktober." Meski isi komentarnya sangat umum dan tidak ada permintaan subscribe, tapi nama channelnya sudah menggambarkan demikian. Hal tersebut memicu rasa penasaran saya untuk mengunjungi akun channel tersebut.
Begitu saya berkunjung, ternyata channel tersebut sudah memiliki 35,7 ribu subscriber. Kurang dari 5 ribu subscriber lagi supaya bisa mencapai target 40 ribu subscriber sesuai nama channelnya. Nah, yang bikin saya tambah heran, ternyata channel ini tidak memiliki satu pun video sama sekali. Benar-benar kosong. Channel ini sendiri sekarang baru berumur 2 tahun.
Lalu apa yang membuat orang lain mau subscribe ke channel ini?
Berdasarkan cara saya sampai ke channel tersebut, bisa dibilang salah satu alasan seseorang sampai dan melakukan subscribe adalah karena penasaran. Kadang alasan sederhana seperti ini bisa menyebabkan seseorang memutuskan untuk melakukan subscribe. Saya bahkan juga hampir subscribe karena alasan demikian. Walaupun akhirnya saya lebih memilih untuk menjadikannya bahan artikel.
Tentu saja, sebelum seseorang penasaran dengan channel ini harus ada interaksi awal. Dimana interaksi awal kami adalah saya melihat komentarnya pada salah satu video yang saya tonton. Jadi bisa dilihat bahwa channel ini suka berkomentar pada channel-channel besar. Sehingga memungkinkannya untuk terekspos terhadap penonton lainnya.
Meski begitu, dari balasan komentar yang saya baca seseorang menyebutnya sebagai bot. Dalam hal ini saya tidak bisa menilai benar tidaknya. Jika membaca di deskripsi channel, pemiliknya menyatakan bahwa dia bukan bot. Melainkan hanya seseorang yang mencoba menantang diri sendiri dengan harapan meraih 40 ribu subscriber tanpa video. Hanya saja, dari channel video Bahasa Inggris yang saya tonton, saya mendapati akun ini telah memberikan 10 komentar pada video yang berbeda dan semua isi komentarnya sama. Maka tidak mengherankan ada yang menyebutnya bot.
Gara-gara channel ini, saya jadi penasaran dengan channel-channel lain yang juga tanpa video tapi mempunyai lebih dari 10 ribu subscriber. Setelah menonton beberapa video lain dan mendatangi beberapa channel yang ada saya pun jadi menyimpulkan beberapa kemungkinan terhadap channel dengan puluhan ribu subscriber tanpa video.
Cara Channel Tanpa Video Meraih 10 Ribu Lebih Subscriber
1. Channel lama yang menghapus video lamanya
Ini bukanlah hal yang aneh menurut saya. Dilihat sepintas, channel tersebut memang kosong. Tapi jik membaca deskripsinya, kita bisa melihat bahwa dulunya pernah ada video yang diupload pada channel tersebut. Selain itu kita juga bisa melihat bahwa channel tersebut sudah berumur lama.
2. Channel Pengguna Bot
Dari beberapa channel yang saya kunjungi, bahkan ada channel yang memiliki puluhan ribu subcriber dan di deskripsinya menawarkan aplikasi bot Youtube. Maka fix sudah, channel ini pun pasti menggunakan bot untuk menamba subcribernya.
3. Dipromosikan oleh Channel Besar
Saya lihat ada beberapa channel besar yang mempromosikan channel lainnya. Padahal channel yang dipromosikannya ini tidak ada video sama sekali. Tapi karena channel besar tersebut cukup berpengaruh, maka banyak penontonnya yang subscribe terhadap channel yang dipromosikan.
Untuk cara yang ketiga ini, lumayan juga penggunanya di Indonesia. Ada beberapa channel besar yang melayani sistem promosi ini. Tentu saja ada harganya.
4. Sistem Sub per Sub
Saya sering mendengar adanya youtuber yang menggunakan cara ini untuk menambah subscriber. Menurut saya tidak salah juga. Meski saya tidak tahu seberapa efektifnya cara ini.
5. Penyedia Layanan Subcriber
Ada permintaan, maka ada penawaran. Jika Anda mau mengeluarkan uang, akan ada yang mau melakukannya. Termasuk masalah nambah subscriber ini. Perkara subscribernya bagus atau tidak, ini urusan lain.
Subscriber Lebih dari 10.000, Buat Apa?
Jika kembali ke judul di atas, maka saya sedang membicarakan channel tanpa video dengan ribuan subcriber. Hal ini kembali kepada tujuan pemilik channel memiliki banyak subcriber. Jika tujuannya sekedar ingin menantang diri sendiri dan kepuasan batin, tak ada niat untuk monetisasi. Maka dari mana pun sumber subscriber tidaklah masalah. Toh channel dengan puluhan ribu subcriber tersebut aka tetap dibiarkan kosong.
Tapi jika channel tersebut punya tujuan untuk meonetisasi, tentu asal subcriber juga akan berpengaruh. Apakah akhirnya mereka akan jadi penonton setia, atau sekedar lalu saja.
Saya sendiri belum ada niat untuk menambah subcriber dengan cara-cara di atas. Biarlah subscriber di channel Mari Ngenet bertambah secara alami. Adapun tujuan saya menulis artikel ini sekedar menuangkan isi pikiran saya ketika meihat sebuah channel tanpa video dengan puluhan ribu subscriber. Semoga bermanfaat.
0 Comments
Silakan tingggalkan tanggapan dan pendapatmu pada kolom komentar